Kehamilan kadangkala diiringi berbagai kondisi yang butuh penyesuaian bahkan transisi yang berbeda 180° dari fase sebelumnya. Termasuk urusan penting atau tidak memakai deodorant untuk ibu hamil. Dulu biasa saja sih pakai deodorant setiap hari. Namun saat hamil, keraguan pun muncul.
Hormon kehamilan bagi sebagian wanita memicu keringat berlebih. Namun, masalah ini diikuti dengan masalah lain. Hidung yang mulai sensitif, mual setiap kali mencium aroma wangi, dan kekhawatiran pada bahan kimia deodorant yang aman untuk janin.
Benarkah ibu hamil boleh pakai deodoran? Atau mungkinkah ada merek deodoran yang aman untuk ibu hamil? Jawabnya ya. Ada produk yang bisa menjadi pilihan aman untuk dipakai ibu hamil, menyusui, dan siapa saja yang memiliki kulit sensitif.
Jadi, menghindari produk deodorant sama sekali sama sekali bukanlah solusi yang tepat. Kamu hanya perlu selektif dan membaca dengan teliti satu-persatu setiap bahan dalam label kemasan deodoran untuk melihat apakah ada bahan kimia yang membahayakan janin atau memicu alergi. Berikut tips memilih deodoran yang aman untuk ibu hamil:
1. Pilih Deodorant yang Tanpa Paraben
Dipaparkan oleh dr. Nadia Nurotul Fuadah, sebagaimana dilansir dari Popmama (10/10/2019), bahan aktif yang menyusun deodorant mengandung Aluminium klorida dan paraben. Aluminium klorida merupakan bahan yang relatif aman karena fungsinya untuk mengurangi kadar keringat berlebih dari kelenjar keringat.
Sementara paraben adalah bahan aktif yang menjadi pengawet. Fungsinya menjaga deodoran lebih awet dan stabil. Dokter Nadia menambahkan bahwa keamanan paraben diragukan. Hal ini karena sifatnya yang mampu meniru hormon estrogen. Apabila deodorant dengan paraben dipakai secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker. Paraben ini perlu dihindari bagi siapapun yang fokus dengan kesehatan. Mulai dari yang memiliki kulit sensitif, terlebih lagi bagi ibu hamil dan menyusui.
2. Pilih yang Tanpa Pewangi (Non-Perfume)
Selain berhati-hati dengan membaca label komposisi produk yang mengandung paraben, kamu juga harus memperhatikan apakah deodoran mengandung pewangi sintetis atau tidak. Meski tidak ada larangan khusus tentang pemakaian deodoran yang wangi, nyatanya kebanyakan ibu hamil sensitif dengan bau-bauan.
Jika merek deodoran yang non paraben dan non-perfume tidak ditemukan di kotamu, kamu bisa pilih alternatif yang lebih aman, misalnya memakai tawas atau VCO yang efektif mengatasi keringat.
3. Pilih yang Kandungannya 0% Alkohol
Alkohol bisa terkandung dalam deodoran dalam bahan pewangi sintetis, atau bahan penyusun deodorant lain. Alkohol bisa menyebabkan ketidakcocokan dan alergi bagi kamu yang memiliki kulit sensitif.
Selain itu wanita hamil juga perlu menghindari bahan alkohol pada kosmetik (termasuk deodoran) yang dipakai sehari-hari. Hal ini untuk mencegah efek samping yang bisa berisiko pada kondisi kehamilan, karena bagaimanapun setiap orang berbeda dalam bereaksi terhadap pemakaian produk berbahan alkohol.
4. Pilih Deodorant Berlabel Antiperspirant
Sebagaimana fungsinya, produk deodoran memang bertugas menghilangkan bau tak sedap. Sementara antiperspirant merupakan produk ketiak untuk menahan produksi keringat berlebih. Sayangnya, masyarakat awam belum semuanya memahami perbedaan ini. sehingga cenderung menganggap semua produk untuk ketiak disebut deodorant.
Solusinya? Jika kamu butuh deodorant untuk menutupi bau badan, pilih label "deodoran". Sementara jika ingin agar keringat berkurang atau mencegah noda kuning menempel di baju, maka pilih label "antiperspirant". Label antiperspirant ini lebih cocok untuk ibu hamil, karena antiperspirant sebenarnya tidak berbau. Sehingga ramah untuk penciuman ibu hamil yang sensitif.
5. Pilih Deodorant Khusus Kulit Ketiak yang Sensitif
Jika tidak menemukan merek deodorant untuk ibu hamil secara khusus, kamu bisa pilih produk dengan label yang diformulasi untuk kulit ketiak sensitif. Deodoran jenis ini biasanya juga ramah untuk ibu hamil, karena bahan kimianya yang minimalis.
6. Pilih Deodorant Berbentuk Roll-on atau Serum
Umumnya produk deodorant berbentuk roll-on lebih aman untuk digunakan ibu hamil. Hal ini karena deodorant aerosol atau spray bisa terhirup dan masuk ke saluran pernafasan sehingga lebih berisiko bagi kehamilan.
Alternatif lain, kini juga hadir deodorant berbentuk serum yang bisa dioleskan ke kulit ketiak. Bahan serum yang mild biasanya lembut dan mudah terserap di kulit.
7. Iringi dengan Upaya untuk Mencegah Keringat Berlebih
Tak lupa selalu kenakan pakaian longgar yang nyaman dipakai. Hindari bahan yang ketat dan panas agar keringat lebih cepat menguap.
Beberapa cara lain seperti rutin mandi 2 kali sehari, mengatur suhu ruangan tetap sejuk, dan mencegah dehidrasi dengan minum air perlu kamu lakukan untuk mengatur produksi keringat sekaligus menjaga kesehatan kehamilan secara umum. Dengan cara lebih alami, keringat berlebih dan bau badan bisa diatasi tanpa khawatir dengan risiko efek samping dari deodorant.
Rekomendasi Merek Deodorant untuk Ibu Hamil: Dove Sensitive Deodorant Roll on
Dove Sensitive Deodorant Roll on menjadi pilihan tepat untuk kamu yang concern dengan bahaya paraben dalam deodorant. Sangat cocok dipakai dalam kondisi hamil, menyusui, atau berkulit sensitif. Bahkan deodorant ini juga menjadi alternatif bagi kamu yang menghindari deodorant berakohol dan wangi untuk kebutuhan ibadah haji/umroh ke tanah suci.
Dove memahami begitu jamaknya pilihan deodorant untuk wanita Indonesia. Kebutuhan untuk menjaga kesehatan kulit ketiak, terutama bagi pemilik kulit sensitif, terwakili sempurna dengan hadirnya Dove Sensitive Deodorant Roll on.