Rutinitas harian yang super sibuk pasti sering bikin kamu penat dan lelah. Bahkan, rasa lelah berlebihan bisa bikin kamu kehilangan motivasi untuk memenuhi tanggung jawab, berinteraksi dengan orang lain, dan beraktivitas secara produktif. Jangan biarkan aktivitas yang padat mengganggu kesehatan mentalmu, ya. Kamu harus meluangkan waktu untuk memanjakan diri supaya kondisi fisik dan mental tetap prima.
Setiap orang memiliki batas toleransi yang berbeda dalam menghadapi tekanan hidup. Itulah sebabnya kamu wajib belajar mengenal diri sendiri supaya lebih sigap menjaga kesehatan mentalmu. Salah satu cara menjaga kesehatan mental yang paling mudah adalah melakukan self pampering, yaitu kegiatan merawat diri sendiri agar fisik dan psikis menjadi lebih prima. Cara self pampering sangat bervariasi tergantung dari kebutuhan tubuhmu sendiri. Sebelum mempelajari berbagai cara self pampering, yuk kenali dulu penyebab, gejala, dan jenis-jenis gangguan kesehatan mental yang harus kamu waspadai mulai sekarang.
Penyebab dan Gejala Gangguan Kesehatan Mental
Gangguan kesehatan mental tidak sama dengan gangguan jiwa lho. Istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan kondisi mental yang kelelahan dan butuh relaksasi. Beberapa penyebab gangguan kesehatan mental yang kerap dialami banyak orang antara lain:
● Tekanan ekonomi, misalnya akibat bisnis sepi dan bangkrut, mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), atau gagal melunasi kredit.
● Kondisi keluarga kurang harmonis bahkan cenderung toxic, contohnya orang tua yang selalu bertengkar, membeda-bedakan kasih sayang untuk anak-anaknya, atau terlalu memaksakan kehendak kepada anak.
● Masalah asmara, contohnya menjadi korban ghosting, menjadi korban perselingkuhan pasangan, atau kegagalan menikah.
● Perasaan kesepian karena tidak memiliki pasangan, sahabat, atau orang-orang terdekat untuk mencurahkan isi hati. Penyebab gangguan kesehatan mental ini semakin marak dialami di masa pandemi karena setiap orang harus membatasi aktivitas di luar rumah.
● Trauma akibat kejadian tertentu, contohnya pernah mengalami kecelakaan parah hingga cacat atau menyebabkan orang-orang terdekat meninggal dunia.
Beberapa gejala yang menunjukkan gangguan kesehatan mental antara lain:
● Kehilangan semangat untuk beraktivitas.
● Kecemasan berlebihan yang mengakibatkan perubahan suasana hati secara tiba-tiba.
● Susah berkonsentrasi dan daya ingat menurun.
● Rentan mengalami perubahan emosi, misalnya tidak sabar, gampang marah, dan mudah tersinggung.
● Gangguan makan, yaitu nafsu makan berlebihan atau tidak ingin makan sama sekali.
● Gangguan tidur, yaitu kecenderungan susah tidur atau justru ingin tidur sepanjang hari.
● Depresi dan merasa dikucilkan oleh orang di sekitarnya.
● Merasa kesepian dan sangat membatasi komunikasi dengan orang-orang terdekat.
● Menjadi penyendiri dan murung.
● Enggan merawat diri, contohnya malas mandi, berpakaian kumal, serta malas memotong rambut dan jenggot.
Beberapa Gangguan Kesehatan Mental yang Rentan Terjadi saat Pandemi
Keengganan belajar mengenal diri sendiri dan beban psikis yang terlalu berat di masa pandemi memicu beberapa gangguan kesehatan mental berikut ini:
1. Job Burnout
Job burnout adalah kondisi kelelahan akibat beban kerja berlebihan yang dialami dalam jangka panjang. Gangguan ini kerap terjadi selama pandemi karena banyak perusahaan memutuskan untuk melakukan efisiensi dengan memecat karyawan yang dianggap kurang produktif. Akibatnya, seseorang harus menanggung beban kerja berlebihan yang seharusnya menjadi tanggung jawab lebih dari satu orang. Job burnout yang tidak ditangani secara intensif bisa membuat seseorang mengalami stres yang berimbas pada kesehatan fisik.
2. Texting Anxiety
Gangguan kesehatan mental ini sangat berkaitan dengan job burnout dan menjadi masalah yang dialami sebagian besar generasi usia produktif. Tekanan kerja yang berlebihan di luar jam kerja bahkan di hari libur membuat banyak orang mengalami texting anxiety, yaitu kecemasan berlebihan saat menerima notifikasi tentang pekerjaan di smartphone. Pada kondisi yang cukup parah, texting anxiety membuat jantung berdegup kencang, gugup, mual, dan menyebabkan emosi tak stabil. Kamu harus menjadi pribadi yang tegas dalam memisahkan urusan pribadi dan pekerjaan agar kondisi work life balance dapat tercapai.
3. Parental Burnout
Para orang tua yang lebih banyak beraktivitas #DiRumahAja selama pandemi rentan mengalami parental burnout. Gangguan ini merupakan kondisi kelelahan fisik dan mental akibat interaksi terus-menerus dengan anak. Mengamati tumbuh kembang buah hati memang menyenangkan. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa interaksi 24 jam bersama si kecil juga bisa menimbulkan rasa lelah, terutama jika kamu merawat si kecil tanpa bantuan baby sitter atau anggota keluarga lainnya. Parental burnout akan semakin parah bila kamu harus mengawasi anak usia balita sambil tetap menyelesaikan kewajiban bekerja dari rumah (Working From Home atau WFH).
4. Cabin Fever
Cabin fever adalah gangguan kesehatan mental yang terjadi saat seseorang terlalu lama berdiam diri di tempat tertentu, contohnya beraktivitas di rumah selama pandemi. Berada di rumah setiap hari memang rentan menimbulkan rasa bosan bahkan bisa berujung depresi. Apalagi bila kamu sangat jarang berinteraksi dengan orang lain selain anggota keluarga. Risiko cabin fever harus diminimalkan dengan melakukan aktivitas baru yang menyenangkan serta meningkatkan intensitas komunikasi dengan orang-orang terdekat, misalnya sahabat, keluarga besar, dan rekan kerja.
5. Binge Watching dan Binge Eating
Kelelahan akibat bekerja atau waktu senggang yang terlalu banyak membuat seseorang melampiaskannya melalui aktivitas menonton atau makan berlebihan. Binge watching dan binge eating mungkin terkesan tidak berbahaya. Namun, kedua gangguan kesehatan mental ini dapat berdampak buruk bila dilakukan terus-menerus. Beberapa dampak yang ditimbulkan antara lain kelebihan berat badan atau obesitas, kecenderungan antisosial, dan cedera otot atau sendi karena gaya hidup sedentari (minim gerak).
Berbagai Cara Sederhana nan Efektif untuk Menjaga Kesehatan Mental
Banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan mental, antara lain:
● Menjauhi atau menyelesaikan penyebab stres. Contoh konkretnya adalah memanfaatkan jatah cuti agar dapat rehat sejenak dari pekerjaan.
● Menyisihkan me time untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai, misalnya jalan-jalan sendirian, menyantap makanan favorit, membaca buku, mendengarkan musik, menonton film, atau bermain game.
● Menentukan prioritas secara tepat supaya waktu pribadi tidak terganggu dengan urusan pekerjaan atau bisnis.
● Mencurahkan isi hati kepada orang-orang terdekat yang dapat dipercaya. Kalau kamu merasa kesulitan menemukan orang yang bisa dipercaya, kamu bisa berkonsultasi dengan psikolog.
● Meluangkan waktu untuk melakukan meditasi, menikmati keindahan alam, staycation, atau mencoba aktivitas lainnya yang membuatmu lebih tenang.
● Memanjakan diri dengan cara melakukan perawatan pribadi secara intensif (self pampering).
Yuk, Lakukan Self Pampering Mulai Sekarang!
Setelah belajar mengenal diri sendiri, kamu juga mesti meluangkan waktu untuk memanjakan diri. Kamu tak harus melakukan perawatan mahal untuk memanjakan diri sendiri lho. Lakukan saja beberapa hal ini supaya kamu semakin percaya diri dan kesehatan mentalmu senantiasa terjaga:
1. Perawatan Rambut
Beberapa hal yang mesti kamu perhatikan saat merawat rambut antara lain:
● Memilih sampo dan conditioner sesuai jenis rambutmu sehingga kebutuhan nutrisi rambut terpenuhi.
● Melakukan deep conditioning ketika punya waktu senggang. Prosesnya sama dengan penggunaan conditioner seperti biasa tetapi harus dilakukan selama kurang lebih 1 jam.
● Melakukan creambath atau menggunakan hair mask minimal 2 minggu sekali untuk memenuhi kebutuhan nutrisi rambut.
● Memotong rambut secara rutin minimal 8 minggu sekali agar rambut tetap tertata rapi dan tak rentan rusak.
2. Perawatan Wajah
Proses merawat wajah mesti dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
● Menggunakan produk perawatan wajah (skincare) yang sesuai dengan jenis kulit sehingga kesehatan kulitmu selalu terjaga. Jangan melanjutkan penggunaan produk yang membuat kulitmu berjerawat, terlalu kering, atau sangat berminyak.
● Melindungi kulit dari paparan sinar matahari dengan menggunakan produk sunscreen secara teratur. Semakin lama kamu terpapar sinar matahari, maka semakin besar pula kadar Sun Protection Factor (SPF) yang kamu butuhkan.
● Merawat wajah dengan masker setiap 2 minggu sekali untuk memenuhi kebutuhan nutrisi kulit wajah. Kamu juga bisa menggunakan bahan-bahan alami untuk membuat masker sendiri, misalnya oatmeal, madu, alpukat, tomat, dan yoghurt.
● Melakukan facial untuk menyingkirkan komedo dan sel-sel kulit mati di permukaan wajah. Hasilnya, wajahmu akan semakin sehat dan glowing.
3. Perawatan Tubuh
Selain rambut dan wajah, cara self pampering juga wajib diterapkan pada tubuh supaya kamu selalu sehat dan percaya diri. Beberapa hal sederhana yang penting untuk kesehatan tubuh, yaitu:
● Menyantap makanan dengan asupan gizi seimbang dan mengonsumsi air dalam jumlah cukup. Gizi yang seimbang akan membuat tubuhmu sehat dan berenergi. Sehingga kamu jadi tak mudah sakit dan bisa menyelesaikan rutinitas harian secara lancar.
● Menggunakan produk sabun mandi yang kandungannya alami dan sesuai dengan jenis kulitmu. Sebaiknya kamu juga memilih sabun mandi yang mengandung pelembap dan antibakteri agar kulitmu senantiasa lembap dan bebas mikroorganisme penyebab penyakit.
● Memanfaatkan produk lulur untuk mendukung proses eksfoliasi sel-sel kulit mati. Usahakan untuk menggunakan lulur minimal 1 minggu sekali sehingga kulitmu jadi sehat dan cerah.
● Menjaga kebersihan kuku tangan dan kuku kaki. Jangan lupa memotong kuku 1 minggu sekali untuk meminimalkan penyebaran penyakit melalui kuku yang kotor.
● Memakai produk body lotion dan body serum untuk menjaga kelembapan kulit dan mencegah penuaan dini. Ketika beraktivitas di luar ruangan pada siang hari, sebaiknya kamu menggunakan body lotion yang mengandung SPF agar kulit terlindungi dari dampak buruk sinar UV A dan UV B.
● Memperhatikan kondisi kulit tubuh yang tersembunyi. Lipatan tubuh seperti ketiak biasanya luput dari perhatian sehingga tidak dirawat secara intensif. Padahal, kondisi kulit ketiak turut mempengaruhi penampilanmu. Kamu tentu tak percaya diri bila ketiak mengalami iritasi atau warnanya gelap akibat noda hitam.
Jadi, sebaiknya kamu mulai merawat kulit ketiak secara maksimal mulai sekarang. Kamu dapat menggunakan Powder Soft Antiperspirant Deodorant Spray dan Roll On agar ketiak tetap kering, mulus, dan halus. Varian Dove Deodorant ini mengandung formula ¼ moisturising cream dan 0% alkohol yang membuat ketiak jadi lembut, mengurangi iritasi, dan tetap kering selama 48 jam. Manfaat moisturising cream tersebut membuat ketiak jadi lebih halus dalam 7 hari.
Dove Powder Soft Antiperspirant Deodorant Spray dan Roll On memadukan kelembutan wangi bunga freesia dan peony yang mengingatkanmu tentang wangi bedak bayi semasa kecil. Teksturnya yang selembut bedak membuat Dove Deodorant ini nyaman dipakai ketika beraktivitas. Kamu tak akan mengalami masalah kepercayaan diri akibat ketiak yang basah dan berbau tak sedap bila menggunakan Powder Soft Antiperspirant Deodorant Spray dan Roll On setiap hari.
Menjaga kesehatan mental patut dimulai dari kemampuan belajar mengenal diri sendiri dan upaya memanjakan diri dengan cara sederhana. Tubuh yang terawat dan merasa nyaman akan mendukung kesehatan mentalmu meskipun kamu disibukkan dengan berbagai rutinitas setiap hari.